CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 Mei 2010

Manusia Dan Penderitaan Kasus Bilqis

Nama bilqis mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia,bayi yang menderita kegagalan fungsi saluran empedu alias atresia bilier. Penyakit yang terdeteksi dari kotoran berwarna putih pekat seperti dempul itu diketahui diidap Bilqis sejak berumur dua minggu.

Gara-gara atresia bilier itu, kulit Bilqis yang semula putih kini hitam, matanya berwarna kuning, dan perutnyamenggembung. Feses yang ia keluarkan berwarna putih seperti dempul.

Pada umur 50 hari prosedur kasai, yakni memotong saluran empedu, dijalani Bilqis. Tindakan medis ini ternyata tak banyak manfaatnya bagi Bilqis. Kondisi Bilqis kian buruk.Cangkok hati seharusnya dijalaninya beberapa bulan lalu.

Namun, apa daya, keluarga Bilqis tidak punya biaya untuk cangkok hati sebesar Rp 1 miliar. Biaya itu pun hanya untuk operasi, belum mencakup kebutuhan dana pascaoperasi.

Sebenarnya, ibu-bapak Bilqis—Dewi Farida dan Donny ArdiantaPassa—bukan orangtua yang masuk kategori keluarga miskin. Namun, penyakit Bilqis telah mengubah segalanya. Kebutuhan dana Rp 1 miliar sulit terpenuhi. Sejak Balqis lahir hingga kini sudah ratusan juta rupiah yang dikeluarkan untuk pengobatan sang bayi.

Sekali dalam sebulan, Bilqis harus dirawat di rumah sakit. Bilqis dirawat 16 haripada Desember lalu dan 6 hari pada Januari. Hampir semua perawatan dilakukan di unit perawatan intensif (ICU). Bukan membaik, kondisi bocah ini malah semakin merosot. Uang makin menipis. Sampai kemudian pada 25 Januari Dewi mulai terpikir untuk mengumpulkan koin bagi pembiayaan cangkok hati anak keduanya itu.

”Ide itu lahir ketika dewi melihat Prita berhasil mengumpulkan koin untuk membayar hukuman perdatanya.dewipun mulai menggalang dukungan lewat facebook.tapi proses pengumpulan koin itupun tidak semudah apa yang dibayangkan.sedikit demi sdikit para relawanpun terus menalir dan koin untuk bilqispun mulai terkupul.

Sampai Senin malam total uang logam yang terkumpul untuk Bilqis mencapai Rp 7 juta.
Jumlah donasi terbesar mengalir lewat rekening khusus yang dibuka kedua orangtua Bilqis.
Senin malam, donasi untuk Bilqis mencapai Rp 900 juta. Jumlah ini melonjak drastis
mengingat pada awal Januari saldo di rekening baru Rp 9 juta. Hampir semua dana
berasal dari orang yang tidak mengenal Bilqis secara pribadi.

Donasi yang terkumpul itu membuat kedua orangtua Bilqis semakin mantap untuk membawa anak mereka ke RS Dokter Kariadi, Semarang. Di rumah sakit inilah Bilqis akan menjalani cangkok hati.

Baru pada akhir-akhir menjelang operasi, Kementerian Kesehatan menyatakan akan membantu pembiayaan pemulihan kesehatan Bilqis. Sementara kasus Bilqis bukanlah yang pertama. Masih ada belasan—bahkan puluhan—bocah yang mengalami
kondisi serupa Bilqis.

kondisi seperti ini harusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemiritah tapi
kenyataanya pemerintah terlambat melakukan penanganan tersebut.pemerintah melakukan
penanganan setelah ada koin cinta bilqis.

Ini adalah salah satu fenomena yang ada dalam masyarakat, tp dengan hal seperti ini diharapkan pemerintah lebih cekatan lagi dalam menangani masalah-masalah yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar